Senin, 03 Februari 2014

Undangan

Sepupuku yang anaknya baru menikah Desember lalu, heuuuu jangan heran sepupuku itu sudah usia di atas 40thn, jadi wajar kalau anaknya sekitar umur adikku dan sudah menikah. Beberapa tawaran darinya adalah box hantaran pernikahan anaknya boleh aku pinjan. Hmmm bukan sombong tapi aku juga mau punya sendiri, jadi dengan halus kutolak tawarannya.

Tapi untung aku bertanya tentang vendor undangan yang ia pakai, dan benar saja harganya sangat bersaing. Aku ingat dapat undangan hardcover manis dan sederhana dari ponakanku itu, warna pink. Katanya harganya 3.500 dengan min pesan 600 undagan. Browsing-browsing undangan. Ibuku maunya yang murah sekitar 3000/pcs tapi jangan terlalu tipis. Wkwkwk susah juga, kakak iparku yang punya usaha di bidang persablonan menawarkan supaya aku membuat undangan di tempat temannya. Hmpfff tapi aku tau harganya lumayan kalau hard cover. Dulu waktu sepupuku yang lain menikah, undangan yang ia buat 4.000/pcs tapi memang semua hasil cetakan rapi dan bagus tapi soft cover.

Ribet ah, pesan kayak puput ajalah pikirku. Mein Schatz sih manggut-manggut aja, katanya terserah aja. Dia kasih ide macem-macem juga over budget semua, Undangan yang dibuat kakaknya aja 8.000/pcs. Sayang ah tar juga cuma dibuang.

Oke...Kriteria undangannya adalah: sederhana, gak tipis, range harga 3.000 - 4.000, cukup pantes untuk dikasih orang dan gak sayang untuk dibuang. Yaudahlah ya ribet mari kita berangkat ke vendor undangan ponakanku itu.

Well petunjuknya tuh minim banget, berkali-kali aku sms jawabannya cuma "di Kalibata,deket jembatan" titik. Dia lupa nama tokonya, nomer teleponnya juga gak disimpen. Bagoeeeessss. Selesai ngajar privat di hari Senin, aku dan Cami meluncur ke Kalibata. Iya keles....deket jembatan....ada 2 jembatan di Kalibata, dan ada banyak percetakan undangan.

Petunjuk kedua adalah....pemiliknya orang Padang bapak-bapak udah tua rambutnya putih terus ada mbak-mbak, anak si bapak tua sebagai penjaga percetakan tersebut. Bhua ha ha ha hari gini di Jakarta dapet alamat kayak gitu.

Triiiiiing....main feeling.... ini namanya jodoh. Allah memantapkan hatiku berjodoh dengan si pemilik percetakan. Jembatan pertama rasanya gak mungkin, dekat dari stasiun nggak ada perceratakan. Oke lanjut jembatan kedua yang sebelumnya ditutup karena banjir tahunan.

Di sekitarnya ada beberapa percetakan,puter baliklihat di sebelah kiri mengarah ke mall Kalibata. aku pun meminta Camiku berhenti di counter percetakan yang cukup besar.Di sanaada seorang bapak berambut putih tekun membuat undangan dan seorang mbak-mbak yang masih cukup muda. Sebelumnya di otakku mbak-mbak itu mengenakan jilbab, prang, pecah deh mindsetku.

Kami masuk, sedikit bertanya dan menjelaskan bahwa belum lama ponakanku membuat undangan di sana. Ketika kusebut nama ponakanku,benar saja sample undangannya ada di sana. Wewww ponakanku membuat 1000 undangan di sana,600 yang kecil 400 yang besar. Ketika kutanya harga yang kecil ternyata lebih murah 500 rupiah dari yang disampaikan ponakanku.

Awalnya mau buat yang persis seperti undangan ponakanku saja, murah sesuai budget 3.000/pcs. Ehhh lihat yang lain jadi pindah ke lain hati deh. Kami suka sekali dengan satu undangan berwarna coklat tua keemasan, dengan frame di tengah dari tinta warna tembaga disertai pita warna broken white So simple, rapi dan framenya klasik.Tapi ibuku kurang setuju karena warnanya terlalu gelap. Harga undangan itu 4.000,ada juga undangan dengan motif garis dan motif fleur de lies warna coklat,bagus juga 3.500/pcs.

Setelah diskusi dan seorang sepupu memberi saran. Keputusan kami tetap model si coklat tua keemasan itu,hanya saja warnanya diganti menjadi broken white keemasan dengan frame tinta emas, jadi warna terang. Ibuku setuju. Karena menggunakan warna dasar terang harganya lebih murah 500 rupiah,yeyyyy alhamdulillah. Cami baru gajian langsung bayar DP ya :p

Pemilihan undangan sudah beres, sisanya yang renik-renik kuserahkan pada si Cami. Dia sudah jelas bagaimana mauku,jadi kuserahkan kepada dia untuk bolak-balik lagi hehehe.

Hari ini dan kemarin dia ke sana lagi untuk menanyakan disainnya,ternyata belum beres,wewww. Denah juga akhirnya mereka minta diprint padahal tadinya sudah ambil softcopynya. Brrrr kenapa gak ngabarin dari kemarin-kemarin sih. Ibuku dah ribut minta undangannya, karena akan disebar di arisan keluarga bulan depan.

Semoga urusan undagan gak ada masalah dan cepet beres.

 Ini penampakan dari depan undangannya






Tumpukan yang harus dikoreksi gara - gara keterangan naik kendaraan umum dianggap kurang pas sama si mommy sigh....

Kerikil Chapter 2

Backsound waktu nulis ini adalah suara hujanyang cukup deras dan gemuruh langit. jieeee biar dapet feelnya. Gaje.

Kalau baca tulisan-tulisan sebelumnya, berasa gak nafas deh. Xixixi ngos-ngosan.

Jeng jeng...gak heran sih kalau masalah yang berikut muncul. Bukan maksud menyebar keburukan. Tapi sekedar catatan untuk diingat aja kejadian apa saja yang terjadi di sekitar usahaku dan "mein Schatz" (panggilan kamuflase untuk si Cami, biar gak vulgar banget pake sayang-sayangan, apalagi "mas-mas" btw camiku 4thn lebih muda dariku, masih risih banget disuruh manggil dia "mas" sama camer :p)

Tahun kemarin yang jadi masalah adalah kami belum dapat restu untuk menikah dari keluarga Camiku, dengan alasan dia masih kuliah, kerja belum mapan, mereka belum punya cukup uang, dan ujung2nya dalah kakaknya belum nikah. Alhamdulillah tahun lalu kakaknya udah nikah, tahun ini giliran kami yeyyyy wkwkwk.

Nah tahun ini masalahnya adalah saudara-saudara kandungku yang bisa dibilang mereka orang-orang yang cukup unik juga :p tanda kutip.

Bapak penghulu kan minta fotocopy KTP wali nikahku, waktu itu kubilang adikku yang akan jadi wali karena bapakku sudah naik pangkat jadi almarhum :'(. Kami berjanji akan menyerahkannya di lain hari, karena saat itu kami tidak tahu mengenai syarat tersebut jadi tidak bawa.

Beberapa hari setelahnya, ketika bertemu dengan adikku yang paling ganteng di rumah (ya iyalah anak cowo satu-satunya, kesayangan ibuku :p) aku pun menyatakan maksudku, lalu dia bertanya "Jadinya tanggal berapa?" kujawab "30 Maret". Praaaaannnkkkk jder jder dhuar lebay. Detilnya gak usah dijelasin ya, suasana haitnya lagi buruk kali, apa salahku ya hu hu hu. Dia pun kesal, karena di hari itu adalah Hari Minggu, di mana hari Senin, 31 Maret adalah libur nasional karena Hari Raya Nyepi. Dia marah-marah dan gak mau jadi wali untukku, karena dia bilang mau ngetrip. WHAAAAAATTTS???

Bagiku percuma ngomong sama adikku berulang, satu kali sudah cukup. Kalau dia bilang nggak mau ya udah habis perkara. Kalau aku teruskan nanti malah ribut. Aku dan mein Schatz memilih mengalah dan diam saja.

Malamnya kujelaskan ke ibuku, mengenai penolakan adikku menjadi wali nikahku. Berasa disamber gledek ya,sabar mami...puk puk aku ikhlas kok :) kalau kata tanteku, emang pada pengen banget ya ngeliat ibunya cepet mati @_@wew sadis ya meine Tante. Waktu lamaran kakakku yang error sekarang adekku, kok konsletnya ada shift nya ya :p

Ibuku dengan kesal menghampiri adikku dan mengkonfirmasi laporanku, hasilnya sama saja. Huft malah nyakitin hati aja kan. :Mewek lagi huhuhu. Allah...Allah... Allah... maka tidak berhenti aku berzikir menyebut asma Allah untuk menguatkan hatiku dan ibuku.

Akhirnya ibuku memutuskan agar aku meminta omku yang di Cijantung, adik dari bapakku untuk menjadi wali. Sip mami nurut aja deh kita :) tuh tuh surga di telapak kaki ibu.

Sabtu lalu selepas memberi les privat di Menteng, rencananya aku dan Cami akan ke Cijantung. Tapi niat itu tidak jadi kami tunaikan, karena akhirnya sekali lagi ibuku bicara dengan adikku dan juga calonnya. Kali ini tidak pakai emosi, baik-baik ibuku memberi wejangan. Dan baik-baik juga mereka menerimanya, ternyata calonnya sudah minta dilamar juga sesegera mungkin dan minta dinikahkan bulan Agustus. @_@ wow karena waktu itu ibuku tidak menanggapi serius adikku jadi ngambek.

Dan Kamis tanggal 30 Januari fotokopi KTP adikku sudah di tangan kami. Wew...Jumat libur Imlek, kami pun tidak lagi sempat ke KUA. Libur si Cami sudah habis, mulai hari ini dia sudah kerja di tempat yang baru. Sabar ya pak penghulu xixixi. Masih 2 bulan ini nikahnya :p

Aku ingat setelah acara lamaranku, calon adikku itu memang sempat mengatakan padaku kalau ia pun minta segera dilamar dan ingin menikah Agustus tahun ini. Sebelumnya aku juga sudah minta maaf kepadanya karena rencana pernikahanku yang terlambat menyebabkan mereka harus menungguku, aku juga menambahkan bahwa kami tidak keberatan memenuhi keinginan keluarga mereka tapi sabar dulu, setelah urusanku selesai mungkin lebih enak tahun 2015 saja
Rupanya adikku merasa khawatir kalau harus menunggu tahun depan lagi, mungkin kejadia ia ditinggal kawin dengan pacarnya yang sebelumnya membuat dia trauma jika tidak segera memenuhi keinginan keluarga perempuan. Padahal ketika aku jelaskan begitu, adikku juga meledek calonnya "tuh kan apa kubilang tahun depan aja" begitu katanya
Bapak dari calonnya katanya sudah sakit-sakitan, jadi mereka ingin menyegerakan pernikahan mereka, akhirnya mungkin ibuku setuju. Walau melanggar kebiasaan orang Jawa, bahwa gak baik saudara sekandung menikah di tahun yang sama. Biasanya akan membawa dampak salah satu pasangan akan tidak sejahtera hidupnya kelak. :p aku gak percaya 100%, ya iya lah gaksejahtera 1 tahun pesta 2x ya bangkrut deh wkwkwk.

Alhamdulillah keluargaku tidak terlalu mempermasalahkan adat tersebut, rezeki datang dari Allah, tinggal bagaimana si manusia berusaha menjemput rezekinya. Dulu hal itu juga terjadi pada pernikahan kakakku. Kakak iparnya menikah di tahun yang sama dengannya, akhirnya orang tua mempelai lelaki tidak menghadiri akad nikah mereka. Astagfirullah....

Semoga Allah melembutkan hati kami semua. 



Selasa, 21 Januari 2014

Kelurahan dan KUA Cakung

alhamdulillah hari ini berkas-berkas sudah hamir beres.
Tapi karena diminta pas foto 4x6 dan fotokopi wali nikah jadinya belum beres deh di KUA.

Di persyaratan yang disuruh pak RT cuma disuruh bawa pas foto 2x3 aja
Setiap KUA dan daerah punya peryaratan admin beda-beda, ieuh...kok bisa ya
Gak ada standarnya kah

Oia di masa-masa mengurus segala macam mengenai pernikahan, harus banyak-banyak sabar
dan menebalkan ilmu ikhlas ya.
Entah kenapa di hadapan bobrokasi ups birokrasi pikiran gw hampir buntu
Terkesima tepatnya sampe gak sempet mikir secara logis

Dari meja kelurahan yang aku pikir, simple bersahabat dan gak korup
eh kenapa begitu giliran jatahku bikin rambutku tambah keriting dan terbengong-bengong
nanti saya laporin DKI 1 dan 2 lho :(
Sebetulnya emang niat ngasih sekedar untuk terima kasih,jumlahnya juga wajar
eh malah diketok seenaknya, gak jauh beda dengan nilai yang mau aku kasih
Tapi tampang jutek dan nada judesnya bikin dongkol
Dan akal sehatku pun gak jalan. gak pake tanya "kwitansinya mana bu, sumbangan pemda kan cuma 3 lembar berarti 6.000, terus sisanya biaya apa?" grrrrrrrrrr

Di KUA...kriiiik dikasih detil ntar aja deh kalau dah akad dan sah :p

Ajaib...dan orang Indonesia terbiasa dengan keajaiban :subhanallah :)

Banyak-banyak zikir dan perpanjang doa semoga dilancarkan urusan kami, dimudahkan dan dikuatkan hati kami, ikhlas dan bersyukur

Hiduplah Indonesia Raya......T_T

Minggu, 19 Januari 2014

Kerikil kerikil

Di blog boleh curhat apa aja kan...
biar gak "spannend"

Dalam sebuah pernikahan itu yang mau nikah orangnya dua kan ya....
Tapi apa cuma gw aja yang berasa pusing, berasa ribet, pontang panting
Otak kemana-mana badan kemana-mana ( hyaaa horor banget)

Urusan birokrasi belum lagi beres eh masih aja masalah hati dikerat-kerat
sampe bikin kepala yang udah cenat cenut tambah keriting dendrit-dendritnya

Kok ya masih aja tenggang rasa dan toleransi jadi trouble
diajak ngomong kok mukanya berkerut dan keras

Hu hu hu kalau dah gini rasanya....duk duk duk *jedot-jedot ke tembok
Gara-gara sibuk sama hp ngelobi temen untuk nggantiin kerjaan besok, betenya luar biasa
Gimana kalau sibuk sama hp nya gara-gara main game :nyindir
eh ini demi bisa ngurus surat-surat ke kelurahan dan KUA besok :mewek

Istigfahr istigfahr, banyak setan di sekeliling orang yang mau merit
mari kita ambil air wudhu dan sholat curhat sama yang Maha Perkasa


Sabtu, 18 Januari 2014

RT, RW, Studio Foto

Huft... tinggal 2bulan setengah urusan surat2 dan dokumen belum beres.

Aku udah browsing-browsing apa aja yang diperluin juga dah tanya-tanya. Keliatannya simple dan bisa kelar 2 hari. Pada kenyataannya tidak semulus itu untuk kasus kami.

Sang Cami dan ibunya sudah menyerahkan surat-surat lengkap numpang nikah dari KUA Kramat Jati sejak tanggal 7 Januari. Sampai sekarang urusan di tempatku belum beres. Mau pesan undangan juga jadi terhambat, karena kami harus tahu pasti kami kebagian akad jam berapa, yang akan dicantumkandi undangan.

Perihal konsep undangan, souvenir, pesta dll masih abu-abu, si cami cuma bilang "terserah kamu aja" euuuh paling bete kalau digituin, menurutnya kan seleranya bagus, jadi aku kuatir kalau pilihanku gak sesuai.Tapi setiap kali aku memilih sesuatu dia oke oke aja, katanya gak masalah.

Back to the topic
Urutannya adalah minta surat pengantar ke RT, tandatangan RW, Kelurahan, Kecamatan (kalau perlu), KUA.

Heuuu nemuin pak RT gak selalu ada di tempat, 2 hari baru beres dengan beliau. Pak RW lebih parah lagi 3 x lewat kantor RW selalu tutup. Mau didatangin ke rumahnya, katanya beliau gak terima urusan warga di rumah. Huft baiklah. Akhirnya hari Selasa lalu baru dapat acc beliau. Berikutnya ke kelurahan tapi karena aku sudah terlanjur minta izin kerja hari Senin,jadinya gak bisa izin lagi Rabu.

Urusan foto juga ckckck. Pas foto harusnya gak masalah, kemarin Camiku foto di studio Surya dekat pasar Perumnas Klender, 15 menit langsung jadi. Eh fotoku dari hari senin malah belum jadi sampai hari ini. Aku foto di deket rumah, seorang tetangga yang berprofesi fotografer mematok tarif  5 ribu rupaih lebih mahal dari pada di studio Surya, ternyata dia belum juga mencetak fotoku. Huft... jadi aku harus ke studio tempat kemarin camiku foto. Mau praktis dekat rumah malah gaje dan jadi mahal banget deh :(

Bismillah... semoga urusan besok di kelurahan dll lancar

29122013 Lamaran

Setelah riweuh malam sebelum acara, datang juga hari ini.
Acaranya sederhana, banget malah hehehe ketauan banget keluargaku gak ribet.
Aku dan Cami mengenakan sarimbit batik yang kami beli di Jogja bernuansa maroon, broken white dan motf pink dan biru muda.
Jam 11 rombongan keluarga Cami dateng, tidak banyak hanya 2 mobil saja.

Dari keluargaku menunjuk omku dari Cijantung sebagai perwakilan,sedangkan Cami sepupunya yang tinggal di Bogor.

Tidak seperti lamaran pada umumnya, yang bermanis-manis ataupun bertele-tele.
Simple saja, dibuka dengan pembukaan, sambutan dan doa dari omku 'Lek Karno'
Lalu ia memperkenalkan keluargaku yang hadir juga para tetanngga.
Selanjutnya omku mempersilakan mas To',sepupu calonku berbicara mewakili keluarganya.
Ia pun memperkenalkan keluarga Camiku. Lalu menyatakan maksud kedatangan mereka.

Om ku lantas menanyakan kesediaanku yang akan dilamar, ada sedikit rasa sakit dan sedih.
Lalu aku dengan mengucap "bismillah" menyatakan kesediaanku. Ada getar di suaraku, xixixi cengeng.
Berikutnya calon ibu mertuaku memasangkan cincin lamaran ke jari manis tangan kiriku.

Setelahnya acara ramah tamah makan siangdan ngobrol-ngobrol. Terakhir acara tersebut ditutup dengan pamitan dan doa juga penutup yang diwakili omku. Singkat saja, agak janggal menurutku pukul 12.30 selepas Zuhur rombongan camiku pamit pulang, karena terasa kering sekali suasana acara tersebut.

Ada rasa tidak nyaman karena beberapa hal.
Banyak keluargaku dan tetanggaku tidak berbaur di acara tersebut. Yang wanita di ruang belakang, yang laki-laki di teras rumah. Bahkan kedua saudara kandungku di luar rumah dan tidak sempat diperkenalkan ke tamu.(yang bikin sakit dan sedih paling utama, sudah tidak ada bapak, eh saudara-saudaraku tidak menemani aku di dalam)
Protokol acaranya juga tidak jelas, kesalahanku lupa membicarakannya dengan omku. Sedang semua sibuk dengan beberes rumah.
Beberapa orang dari pihakku yang terus saja berbahasa Jawa,padahal tamuku kebanyakan dari etnis lain, sehingga membuat tidak nyaman para tamu.
Foto-foto juga tidak banyak, kami lupa memotret hantaran yang sudah ribet disiapkan. Malah hpku tidak lama setelahnya hilang jadi lengkap sudahlah minimnya dokumentasi acara tersebut.
Pembicaraan soal tanggal juga ditunda.(tapi akhirnya beberapa hari setelahnya dengan berbagai pertimbangan kedua belah pihak sudah memutuskan yaitu tanggal 30.3.2014)

Tapi setelahnya tidak ada yang mempermasalahkan itu semua.
Kami anggap semua sudah cukup baik.
alhamdulillah

Jumat, 17 Januari 2014

Hunting Keranjang,buah dan kue lamaran

Gara-gara baru dapet kerjaan baru, dobel pula, mungkin aku termasuk calon pengantin yang super sibuk. Xixixi bersyukur aja, dari dulu gak bisa kalau gak grabak grubuk T_T

Akhirnya tanggal lamaran sudah disepakati. Dengan berbagai kesibukan pihak keluargaku ataupun keluarga si cami, Hari Minggu, 29 Desember 2013 kami sepakati. Wkwkwk udah kayak keluarga pejabat aja sok sibuk :p

Sebelumnya aku dan Cami udah mempersiapkan, kalau lamaran mau begini mau begitu. Tapi....xixixi jadinya begitu deh, mau ngakak kalau diinget.

25 Desember hari natal kami berdua akhirnya jesjesjesss naik commuter line ke Cikini, tujuannya beli keranjang untuk buah-buahan yang mau dibawa si cami, ribet ya yang begini juga mau aku kerjain sendiri. Bukan maksud gak menghargai keluarga si cami, tapi aku mau keranjangnyananti bisa dipakai lagi.

Sampai di stasiun Cikini, ternyata lagi renovasi, jadi toko-toko keranjangnya pindah ke trotoar-trotoar di seberang stasiun. Bukannya cari-cari keranjang malah masuk ke tampat makan dulu, :p dua2nya kelaperan. Ada kedai dimsum di sebelah kedai bubur cirebon yang terkenal di cikini. Hm...biasa aja dimsum di kedai "Dimsum Pengantin" itu jadi gak puas deh, makan lagi deh di gerai resto ala Amerika di depannya, biar kenyang aja.

Yaaah...maksud hati berhemat, makannya dah abis lebih mahal dari budget beli keranjang, ngakak sendiri deh kita.

Sebelum ke kedai makan tadi kami sempat menanyakan harga keranjang yang sudah lumayan memikat hatiku, tapi aku masih ingin mencari yang serupa tapi dengan tangkai untuk dijinjing. Karena yang sebelumnya tidak ada jinjingannya. Tapi dari segi material, warna dan harga aku sudah suka.

Satu per satu kios kami datangi dan kami survey harganya. Rata-rata menawarkan harga yang sama 30-35rb untuk keranjang sejenis. Sayang, materialnya tidak sebagus yang pertama kami datangi. Akhirnya kami memutuskan membeli di kios pertama. Harga sudah pas tidak lagi bisa ditawar. Wew gak seru hehehe, menurutku harganya sudah pantas, tapi kan gak seru aja kalau gak bisa ditawar. (Kayak jago nawar aja hiks hiks)

Keranjang yang aku pilih berbahan rotan keras berwarna putih natural, di tengahnya ada lilitan daun sejenis mendong mungkin, berwarna hijau lembut mempermanis tampilan si keranjang.

Secara keseluruhan warna pastel dan materialnya membuat dua keranjang yang kami beli terlihat sederhana tapi ah... intinya aku suka, dan si cami juga gak masalah.

Jeng..jeng...ini dia masalahnya, kami pulang naik Commuter Line lagi. Dua keranjang tersebut kami taro di atas rak yang biasa digunakan penumpang untuk meletakkan tas/barang2nya. Turun di stasiun Klender Baru,setelah menukar tiket jaminan, kami melangkah menuju arah ke rumahku. Hmmm...ada yang aneh pikirku. "Lho keranjangnya mana?" tanyaku. Panik. Si Cami wajahnya juga kaget, ya iyalah. Dua2nya banyak pikiran kali ya xixixi. Aku langsung melapor ke petugas.

Alhamdulillah mereka mau membantu, aku pun berharap tidak ada orang iseng di kereta yang mengambil yang bukan miliknya. Setelah kujelaskan ke petugas informasidetil barang dan letaknya, ia pun segera menelpon rekannya di stasiun berikutnya. Harap-harap cemas kami menunngu,tidak lama kami dipanggil. Kam pun dijelaskan bahwa barang kami diamankan di Stasiun Bekasi. Camiku pun naik kereta berikutnya ke Bekasi untuk mengambil barang tersebut di ruang petugas. Hujan deras....

Seperti yang sudah kami yakini, kalau memang masih rezeki maka pasti kembali. Kami pun sudah ikhlas kalau memang hilang, tapi apa salahnya mencoba berusaha. Dan keranjang-keranjang manis itu pun kembali pada kami. Karena kalau membayangkan harus kembali lagi ke Cikini di tengah hujan deras, hmmm aku sudah tidak berminat lagi, lebih baik pakai keranjang yang sudah kami punya saja di rumah.

Emang ya bener kata orang, kalau mau menikah tuh ada...... aja kejadian-kejadian yang bikin tuing- tuing. Tapi karena sudah banyak mendengar yang seperti itu, kami gak heran dan sudah mempersiapkan mental. Itu baru hal yang sangat kecil.

Giliran Buah dan Kue.....
yang ini juga bikin capeeeek, "ribet sih...".kata camiku :p" biarin sih" kataku. Kalau gitu gak seru, untungnya calonku walau mukanya suka tiba-tiba bete tapi dia sabar-sabar aja merespon tingkahku. *senyumdevil

Soal buah aku maunya yang ini yang itu, merk ini merk itu.... si Cami ngabisin duit sampe setengah gajinya kali ya sama kue-kue xixixi hyaaaa ketauan deh cuma segitu-segitunya gajian :p

Sabtu,28 Desember aku masih kerja. Si cami  belanja buah-buahan sama mamanya n pesen kue di toko kue deket rumahnya, sore-sore dia jalan ke Tebet beli Cheese Cake sama kakaknya. Abis itu dia jemput aku yang pulang malem.

Haloooo Acaranya besok tapi aku masih belum beli atau pesan kue.Hari sebelumnya pulang kerja aku dan cami sempetin ke toko kue sekitar Kelapa Gading. Toko-toko kue terkenal itu dah kita browsing-browsing dan kita dah menentukan beberapa pilihan. Bukan meilan namanya kalau gak cross check lebih dulu.


Pertama kami datangi toko kue dengan nama yang diambil dari bahasa Prancis. Kami mencoba dua jenis cake, chocolatte simphony dan mango cheese cake. Yang Cheese cake lumayan, sponge cake mengecewakan. Tapi kata mas-mas di toko cheese cakenya cuma bisa tahan 2 jam di luar kulkas. Hm... toko kue in coret, padahal kemasannya cantik dan mewah banget.



Blueberry cheese cake yang rencana mau dibeli
Toko kue yang kedua rame pengunjung, terkenal juga mewah juga, katanya enak. Tapi lagi-lagi kita kecewa, gak ada potongan slice yang bisa kita coba. Tapi kita nyoba kue lapis legitnya dan lapis sby
....sigh....nggak banget deh mending di Holland bakery kok ya kue lapisnya.




Akhirnya aku minta camiku pesen kue-kue Indonesia di Holland Bakery dan dia juga kakaknya memutuskan beli cheese cake di Cheese Cake Factory Tebet.

Vanilla Fruit cheese cake




Sayangnya yang mereka bawa tipe kue di samping  ini huft, fruit cake harus dimakan langsung, karena buah kalengan cepet banget jadi gak segar. Cakenya cukup enak tapi toppingnya sayangnya bukan seleraku dan keluarga. Si Cami baru bertanya padaku rasa cheese cake apa yang kusuka setelah mereka membeli kue di bawah ini. Ya telat dunk sayang. Aku berharap yang standart aja blueberry cheese cake. Walhasil setengah kue ini aku saja yang memakannya,beberapa anggota keluargaku mencicipinya dalam ukuran dalam waktu 3 hari terpaksa sisanya kami relakan karena buah-buahannya sudah rusak dan merusak rasa kue walau disimpan di kulkas

Malam sebelum lamaran, pulang kerja malem-malem karena aku belum dapet kue dan buah yang dibeli ibuku belum cukup representatif. Aku pun mengajak Cami ke Bekasi ke toko kue di Mall Summarecon. Ada toko kue baru dari korea dengan nama berbau Prancis "Tous les jours". Beberapa bulan lalu aku sudah mencicipi cream cakenya, enak menurutku,persis cream cakes yang pernah aku makan di Jerman.
ini pilihannya dengan harga terjangkau, gak norak juga penampakannya


 Di sana kami membeli Fresh Cream Cake #2, Pound Cakes Package (terdiri dari 3 kue pound original, coklat dan keju) dan beberapa Puff cakes. Harganya lebih terjangkau dibanding harga kue-kue di toko kue terkenal di Kelapa Gading yang sebelumnya kami datangi.
ini yang kubeli untuk mengembalikan hantaran



Berikutnya beli anggur musim gugur di Food Hall, okay beli buah di Food Hall bukan pilihan terbaik tapi karena sudah cukup malam dankami haru bergerak cepat, yasudahlah. Plus beli plastik wrapping yang akhirnya gak kepake juga karena gak sesuai harapan, akhirnya pake plastik wrapping bermotif koleksiku.

Sampai di rumah,camiku langsung pulang karena sudah jam 9 lebih, dia masih harus membatu di rumahnya persiapan untuk hantaran besok.

xixixi yah begitulah gedubrak gubrak versi kami. Browsing dan palnning dah lama tapi akhirnya eksekusinya gak smooth.:p