Kalau baca tulisan-tulisan sebelumnya, berasa gak nafas deh. Xixixi ngos-ngosan.
Jeng jeng...gak heran sih kalau masalah yang berikut muncul. Bukan maksud menyebar keburukan. Tapi sekedar catatan untuk diingat aja kejadian apa saja yang terjadi di sekitar usahaku dan "mein Schatz" (panggilan kamuflase untuk si Cami, biar gak vulgar banget pake sayang-sayangan, apalagi "mas-mas" btw camiku 4thn lebih muda dariku, masih risih banget disuruh manggil dia "mas" sama camer :p)
Tahun kemarin yang jadi masalah adalah kami belum dapat restu untuk menikah dari keluarga Camiku, dengan alasan dia masih kuliah, kerja belum mapan, mereka belum punya cukup uang, dan ujung2nya dalah kakaknya belum nikah. Alhamdulillah tahun lalu kakaknya udah nikah, tahun ini giliran kami yeyyyy wkwkwk.
Nah tahun ini masalahnya adalah saudara-saudara kandungku yang bisa dibilang mereka orang-orang yang cukup unik juga :p tanda kutip.
Bapak penghulu kan minta fotocopy KTP wali nikahku, waktu itu kubilang adikku yang akan jadi wali karena bapakku sudah naik pangkat jadi almarhum :'(. Kami berjanji akan menyerahkannya di lain hari, karena saat itu kami tidak tahu mengenai syarat tersebut jadi tidak bawa.
Beberapa hari setelahnya, ketika bertemu dengan adikku yang paling ganteng di rumah (ya iyalah anak cowo satu-satunya, kesayangan ibuku :p) aku pun menyatakan maksudku, lalu dia bertanya "Jadinya tanggal berapa?" kujawab "30 Maret". Praaaaannnkkkk jder jder dhuar lebay. Detilnya gak usah dijelasin ya, suasana haitnya lagi buruk kali, apa salahku ya hu hu hu. Dia pun kesal, karena di hari itu adalah Hari Minggu, di mana hari Senin, 31 Maret adalah libur nasional karena Hari Raya Nyepi. Dia marah-marah dan gak mau jadi wali untukku, karena dia bilang mau ngetrip. WHAAAAAATTTS???
Bagiku percuma ngomong sama adikku berulang, satu kali sudah cukup. Kalau dia bilang nggak mau ya udah habis perkara. Kalau aku teruskan nanti malah ribut. Aku dan mein Schatz memilih mengalah dan diam saja.
Malamnya kujelaskan ke ibuku, mengenai penolakan adikku menjadi wali nikahku. Berasa disamber gledek ya,sabar mami...puk puk aku ikhlas kok :) kalau kata tanteku, emang pada pengen banget ya ngeliat ibunya cepet mati @_@wew sadis ya meine Tante. Waktu lamaran kakakku yang error sekarang adekku, kok konsletnya ada shift nya ya :p
Ibuku dengan kesal menghampiri adikku dan mengkonfirmasi laporanku, hasilnya sama saja. Huft malah nyakitin hati aja kan. :Mewek lagi huhuhu. Allah...Allah... Allah... maka tidak berhenti aku berzikir menyebut asma Allah untuk menguatkan hatiku dan ibuku.
Akhirnya ibuku memutuskan agar aku meminta omku yang di Cijantung, adik dari bapakku untuk menjadi wali. Sip mami nurut aja deh kita :) tuh tuh surga di telapak kaki ibu.
Sabtu lalu selepas memberi les privat di Menteng, rencananya aku dan Cami akan ke Cijantung. Tapi niat itu tidak jadi kami tunaikan, karena akhirnya sekali lagi ibuku bicara dengan adikku dan juga calonnya. Kali ini tidak pakai emosi, baik-baik ibuku memberi wejangan. Dan baik-baik juga mereka menerimanya, ternyata calonnya sudah minta dilamar juga sesegera mungkin dan minta dinikahkan bulan Agustus. @_@ wow karena waktu itu ibuku tidak menanggapi serius adikku jadi ngambek.
Dan Kamis tanggal 30 Januari fotokopi KTP adikku sudah di tangan kami. Wew...Jumat libur Imlek, kami pun tidak lagi sempat ke KUA. Libur si Cami sudah habis, mulai hari ini dia sudah kerja di tempat yang baru. Sabar ya pak penghulu xixixi. Masih 2 bulan ini nikahnya :p
Aku ingat setelah acara lamaranku, calon adikku itu memang sempat mengatakan padaku kalau ia pun minta segera dilamar dan ingin menikah Agustus tahun ini. Sebelumnya aku juga sudah minta maaf kepadanya karena rencana pernikahanku yang terlambat menyebabkan mereka harus menungguku, aku juga menambahkan bahwa kami tidak keberatan memenuhi keinginan keluarga mereka tapi sabar dulu, setelah urusanku selesai mungkin lebih enak tahun 2015 saja
Rupanya adikku merasa khawatir kalau harus menunggu tahun depan lagi, mungkin kejadia ia ditinggal kawin dengan pacarnya yang sebelumnya membuat dia trauma jika tidak segera memenuhi keinginan keluarga perempuan. Padahal ketika aku jelaskan begitu, adikku juga meledek calonnya "tuh kan apa kubilang tahun depan aja" begitu katanya
Bapak dari calonnya katanya sudah sakit-sakitan, jadi mereka ingin menyegerakan pernikahan mereka, akhirnya mungkin ibuku setuju. Walau melanggar kebiasaan orang Jawa, bahwa gak baik saudara sekandung menikah di tahun yang sama. Biasanya akan membawa dampak salah satu pasangan akan tidak sejahtera hidupnya kelak. :p aku gak percaya 100%, ya iya lah gaksejahtera 1 tahun pesta 2x ya bangkrut deh wkwkwk.
Alhamdulillah keluargaku tidak terlalu mempermasalahkan adat tersebut, rezeki datang dari Allah, tinggal bagaimana si manusia berusaha menjemput rezekinya. Dulu hal itu juga terjadi pada pernikahan kakakku. Kakak iparnya menikah di tahun yang sama dengannya, akhirnya orang tua mempelai lelaki tidak menghadiri akad nikah mereka. Astagfirullah....
Semoga Allah melembutkan hati kami semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar