Senin, 03 Februari 2014

Undangan

Sepupuku yang anaknya baru menikah Desember lalu, heuuuu jangan heran sepupuku itu sudah usia di atas 40thn, jadi wajar kalau anaknya sekitar umur adikku dan sudah menikah. Beberapa tawaran darinya adalah box hantaran pernikahan anaknya boleh aku pinjan. Hmmm bukan sombong tapi aku juga mau punya sendiri, jadi dengan halus kutolak tawarannya.

Tapi untung aku bertanya tentang vendor undangan yang ia pakai, dan benar saja harganya sangat bersaing. Aku ingat dapat undangan hardcover manis dan sederhana dari ponakanku itu, warna pink. Katanya harganya 3.500 dengan min pesan 600 undagan. Browsing-browsing undangan. Ibuku maunya yang murah sekitar 3000/pcs tapi jangan terlalu tipis. Wkwkwk susah juga, kakak iparku yang punya usaha di bidang persablonan menawarkan supaya aku membuat undangan di tempat temannya. Hmpfff tapi aku tau harganya lumayan kalau hard cover. Dulu waktu sepupuku yang lain menikah, undangan yang ia buat 4.000/pcs tapi memang semua hasil cetakan rapi dan bagus tapi soft cover.

Ribet ah, pesan kayak puput ajalah pikirku. Mein Schatz sih manggut-manggut aja, katanya terserah aja. Dia kasih ide macem-macem juga over budget semua, Undangan yang dibuat kakaknya aja 8.000/pcs. Sayang ah tar juga cuma dibuang.

Oke...Kriteria undangannya adalah: sederhana, gak tipis, range harga 3.000 - 4.000, cukup pantes untuk dikasih orang dan gak sayang untuk dibuang. Yaudahlah ya ribet mari kita berangkat ke vendor undangan ponakanku itu.

Well petunjuknya tuh minim banget, berkali-kali aku sms jawabannya cuma "di Kalibata,deket jembatan" titik. Dia lupa nama tokonya, nomer teleponnya juga gak disimpen. Bagoeeeessss. Selesai ngajar privat di hari Senin, aku dan Cami meluncur ke Kalibata. Iya keles....deket jembatan....ada 2 jembatan di Kalibata, dan ada banyak percetakan undangan.

Petunjuk kedua adalah....pemiliknya orang Padang bapak-bapak udah tua rambutnya putih terus ada mbak-mbak, anak si bapak tua sebagai penjaga percetakan tersebut. Bhua ha ha ha hari gini di Jakarta dapet alamat kayak gitu.

Triiiiiing....main feeling.... ini namanya jodoh. Allah memantapkan hatiku berjodoh dengan si pemilik percetakan. Jembatan pertama rasanya gak mungkin, dekat dari stasiun nggak ada perceratakan. Oke lanjut jembatan kedua yang sebelumnya ditutup karena banjir tahunan.

Di sekitarnya ada beberapa percetakan,puter baliklihat di sebelah kiri mengarah ke mall Kalibata. aku pun meminta Camiku berhenti di counter percetakan yang cukup besar.Di sanaada seorang bapak berambut putih tekun membuat undangan dan seorang mbak-mbak yang masih cukup muda. Sebelumnya di otakku mbak-mbak itu mengenakan jilbab, prang, pecah deh mindsetku.

Kami masuk, sedikit bertanya dan menjelaskan bahwa belum lama ponakanku membuat undangan di sana. Ketika kusebut nama ponakanku,benar saja sample undangannya ada di sana. Wewww ponakanku membuat 1000 undangan di sana,600 yang kecil 400 yang besar. Ketika kutanya harga yang kecil ternyata lebih murah 500 rupiah dari yang disampaikan ponakanku.

Awalnya mau buat yang persis seperti undangan ponakanku saja, murah sesuai budget 3.000/pcs. Ehhh lihat yang lain jadi pindah ke lain hati deh. Kami suka sekali dengan satu undangan berwarna coklat tua keemasan, dengan frame di tengah dari tinta warna tembaga disertai pita warna broken white So simple, rapi dan framenya klasik.Tapi ibuku kurang setuju karena warnanya terlalu gelap. Harga undangan itu 4.000,ada juga undangan dengan motif garis dan motif fleur de lies warna coklat,bagus juga 3.500/pcs.

Setelah diskusi dan seorang sepupu memberi saran. Keputusan kami tetap model si coklat tua keemasan itu,hanya saja warnanya diganti menjadi broken white keemasan dengan frame tinta emas, jadi warna terang. Ibuku setuju. Karena menggunakan warna dasar terang harganya lebih murah 500 rupiah,yeyyyy alhamdulillah. Cami baru gajian langsung bayar DP ya :p

Pemilihan undangan sudah beres, sisanya yang renik-renik kuserahkan pada si Cami. Dia sudah jelas bagaimana mauku,jadi kuserahkan kepada dia untuk bolak-balik lagi hehehe.

Hari ini dan kemarin dia ke sana lagi untuk menanyakan disainnya,ternyata belum beres,wewww. Denah juga akhirnya mereka minta diprint padahal tadinya sudah ambil softcopynya. Brrrr kenapa gak ngabarin dari kemarin-kemarin sih. Ibuku dah ribut minta undangannya, karena akan disebar di arisan keluarga bulan depan.

Semoga urusan undagan gak ada masalah dan cepet beres.

 Ini penampakan dari depan undangannya






Tumpukan yang harus dikoreksi gara - gara keterangan naik kendaraan umum dianggap kurang pas sama si mommy sigh....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar